Monday, March 30, 2020

Agam Paling Tinggi ODP di Sumbar, Pengawasan Ekstra Berlanjut


Lubukbasung, kaba12.com --- Banyaknya perantau yang pulang kampung menjelang pemberlakuan pembatasan selektif di wilayah Sumatera Barat, mencatatkan posisi kabupaten Agam diurutan teratas dalam daftar orang dalam pengawasan (ODP).

Data terakhir yang diperoleh kaba12.com, dari total ODP di Sumbar yang mencapai 1.898, jumlah ODP di kabupaten Agam berada di urutan teratas yakni mencapai 373. Data jumlah ODP ini diyakini akan terus meningkat menjelang pemberlakuan pembatasan selektif di Sumbar Selasa, (31/3) besok, termasuk penghentian operasional armada angkutan.

Untuk mengantisipasi dampak penyebaran covid19, langkah pengawasan berlapis masih terus dilakukan tim GTP2 Covid19 Agam dengan memberlakukan pemeriksaan bagi penumpang bus yang masuk ke wilayah kabupaten Agam di berbagai titik. Selain pendataan, para pendatang itu akan menjadi tes kondisi pisik.

Kondisi itu, diakui Rahman, koordinator bidang komunikasi-pencegahan GTP2 Covid19 Agam, karena kabupaten Agam menjadi salah satu daerah dengan tingkat ODP tinggi, sehingga langkah antisipasi harus dilakukan lebih ekstra.

Sebelumnya bupati Agam Dr.Indra Catri menyebutkan, perantau Agam yang banyak tersebar di berbagai propinsi Indonesia, tetap menjadikan moment puasa dan lebaran untuk pulang.

Menyikapi kondisi itu, bupati Agam bahkan mengusulkan pada gubernur Sumbar untuk meminta perantau menunda rencana untuk pulang kampung menjelang bulan suci Ramadhan dan lebaran sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian terhadap keluarga dan warga di kampung halaman, karena dikuatirkan potensi menyusupnya covid19 ke daerah akan semakin tinggi, “ itu salah satu alasan kita sebelumnya mengusulkan lockdown di Sumbar,” sebut Indra Catri kepada kaba12.com.

Namun, langkah pembatasan selektif untuk pendatang ke wilayah Sumbar, dengan pengawasan ekstra di 9 pintu masuk ke Sumbar, menjadi salah satu langkah untuk menghambat penyebaran covid19, yang berlanjut dengan pemeriksaan di tapal batas daerah di Agam.

HARMEN

No comments:

Post a Comment