Monday, June 29, 2020

Pedagang dan DPRD Apresiasi Kebijakan Wako Gratiskan Sewa Pasa Ateh 6 Bulan Kedepan

Bukittinggi, KABA12.com --- Keputusan Wali Kota Bukittinggi untuk menggratiskan sewa pertokoan Pasa Ateh, selama enam bulan kedepan mendapat respon positif dari DPRD dan pedagang Pasa Ateh.

Ketua DPRD Bukittinggi, Herman Sofyan, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keputusan Wali Kota itu. Dimana satu hari sebelumnya, Pemko sudah menjelaskan beberapa hal terkait Pasa Ateh dengan DPRD dalam rapat kerja.

"Kami anggota DPRD juga mengusulkan untuk diberikan keringanan bagi pedagang. Alhamdulillah, tadi diputuskan Wako untuk gratis sewa enam bulan. Ini tentu sangat membantu pedagang yang baru akan memulai proses perdagangan di Pasa Ateh. Ini sangat kami apresiasi," ujarnya.

Senada dengan itu, salah seorang pedagang Pasa Ateh. H. Yuhendri, menyampaikan terima kasih atas kerja keras wali kota dan pemerintah Kota Bukittinggo dalam proses pembangunan kembali Pasa Ateh. Apalagi kebijakan dengan gratis enam bulan kedepan, sehingga pedagang bisa menyiapkan segala sesuatu terkait pertokoan tanpa memikirkan sewa toko enam bulan kedepan.

"Kami ucapkan terima kasih juga atas kebijakan Wali Kota yang sangat meringankan kami pedagang untuk beberapa bulan kedepan. Apalagi sudah 2,5 tahun tidak berjualan maksimal. Dengan kebijakan itu, tentu sangat membantu kami," ucapnya.

Jumlah toko Pasa Ateh sebanyak 835 petak, terdiri dari, lantai 1 berjumlah 257 petak, lantai 2 berjumlah 278 petak, lantai 3 berjumlah 276 petak dan lantai 4 berjumlah 24 petak (20 food court dan 4 counter mainan).

Besaran sewa pertokoan Pasa Ateh, telah dihitung oleh KPKNL. Untuk lantai satu, ditetapkan sewa sebesar Rp 27.216.000 per tahun. Lantai 2 ditetapkan Rp 26.023.000, lantai 3 ditetapkan sebesar Rp 24 829.000 dan lantai 4 ditetapkan sebesar Rp 22.441.000,-.

 Namun karena sudah 2,5 tahun tidak berdagang, Wako ambil kebijakan untuk menggratiskan sewa selama enam bulan kedepan.

(Ophik)

Sewa Kios Pasa Ateh Maksimal Rp 27 Juta, Wako Gratiskan 6 Bulan Kedepan

Bukittinggi, KABA12.com --- Pemerintah Kota Bukittinggi gelar sosialisasi zonasi dan penjenisan dagangan serta besaran sewa pertokoan Pasa Ateh Bukittinggi.

Pertemuan yang dihadiri Wali Kota, Wakil Wali Kota, Forkopimda, perbankan dan ratusan pedagang itu, dilaksanakan di Pustaka Bung Hatta, Selasa (30/06).

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Bukittinggi, Muhammad Idris, menjelaskan, pembangunan Pasa Ateh berlangsung selama 1 tahun 4 bulan, mulai 1 Agustus 2019, dengan biaya APBN sebesar Rp 292 milyar. Jumlah toko 835 petak, terdiri dari, lantai 1 berjumlah 257 petak, lantai 2 berjumlah 278 petak, lantai 3 berjumlah 276 petak dan lantai 4 berjumlah 24 petak (20 food court dan 4 counter mainan).

"Sampai saat ini, jenis dagangan yang didaftarkan sebanyak 24 jenis, paling mendominasi, 355 pedagang untuk pakaian jadi, 211 pedagang bordir dan selebihnya, sepatu, aandal, tas, hp, eloktronik, jam dan kacamata," jelasnya.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menjelaskan, Pasa Ateh terdiri dari empat lantai dan satu basement. Terdapat 835 kios yang pemegang hak sewanya sudah ada, yakni, pemegang kartu kuning Pasa Ateh sebelumnya, ditambah puluhan pedagang yang menyewa di Pasa Ateh itu dan telah mengikuti lotting secara terbuka.

"Hari ini kita sosialisasikan zonasi dan penjenisan dagangan serta besaran sewa pertokoan Pasa Ateh serta aturan yang harus dipatuhi pedagang. Intinya kios tidak boleh diperjualbelikan atau dipindahtangankan. Sesuatu yang terkait dengan kios itu, harus seizin dari Pemko Bukittinggi," jelas Ramlan.

Lebih lanjut Wako memaparkan, bahwa untuk besaran sewa pertokoan Pasa Ateh, telah dihitung oleh KPKNL. Untuk lantai satu, ditetapkan sewa sebesar Rp 27.216.000 per tahun. Lantai 2 ditetapkan Rp 26.023.000, lantai 3 ditetapkan sebesar Rp 24 829.000 dan lantai 4 ditetapkan sebesar Rp 22.441.000,-. Namun karena sudah 2,5 tahun tidak berdagang, Wako ambil kebijakan untuk menggratiskan sewa selama enam bulan kedepan.

"Saya memahami karena pedagang baru melewati fase yang cukup mempengaruhi perekonomian warga, kami selaku kepala daerah, mengambil kebijakan, untuk menggratiskan sewa pertokoan Pasa Ateh, selama enam bulan kedepan, mulai 1 Juli sampai 31 Desember 2020. Nantinya di awal tahun 2021, besaran sewa yang telah disepakati itu harus dilaksanakan. Inipun didukung oleh forkopimda. Alhamdulillah pedagang setuju," tegasnya.

Wako juga mengingatkan, Pasa Ateh untuk berdagang, bukan untuk disewakan. Nantinya, tidak ada lagi istilah kartu kuning, tapi surat perjanjian sewa menyewa. Karena niat pemerintah, Pasa Ateh untuk pedagang yang ingin berdagang.

Dalam pertemuan itu, pemko juga meminta perbankan mensosialisasikan program KUR untuk pedagang, dengan bunga sebesar 6 persen per tahun. Sehingga program itu, dapat dimanfaatkan oleh pedagang untuk memulai perdagangannya.

(Ophik)

Thursday, June 18, 2020

Penantian Panjang Berbuah Manis, Pasa Ateh Diresmikan


Bukittinggi, kaba12.com --- Akhirnya penantian cukup panjang masyarakat Bukittinggi berbuah manis. Setelah menunggu 2,5 tahun, akhirnya Pasa Ateh, salah satu ikon perekonomian masyarakat Bukittinggi diresmikan, Kamis, 18 Juni 2020.

Peresmian Pasa Ateh dilakukan secara virtual karena masih dalam protokol penanganan dan pencegahan covid-19 oleh Presiden RI melalui Mentri PUPR, Basuki Hadimuldjono, diwakili Wakil Menteri PUPR, Jhon Wempi Wetipo yang meresmikan operasional Pasa Ateh secara daring, disaksikan, Pimpinan Komisi V DPR RI, Gubernur Sumbar, Walikota, Wakil Wali Kota, unsur Forkopimda, kepala SKPD, Niniak Mamak dan masyarakat Kota Bukittinggi.

Pasa Ateh, merupakan salah satu ujung tombak perekonomian masyarkat Bukittinggi. Pada 30 Oktober 2017 lalu, Bukittinggi ditimpa musibah, karena Pasa Ateh terbakar. Kejadian itu, membuat warga dan pemerintah panik, karena sangat berpengaruh dengan ekonomi masyarakat.


Tidak larut dengan kesedihan itu, Pemko Bukittinggidi bawah kepemimpinan Wali Kota Ramlan Nurmatias dan Wakil Wali Kota Irwandi, langsung bergerak cepat. Langkah strategis dengan mengikutsertakan sejumlah perwakilan pedagang diambil, seperti penempatan pasar penampungan dan mengaturnya dengan baik dan rapi.

Selanjutnya, Ramlan-Irwandi, membuktikan kerja nyatanya dengan menyampaikan persoalan tersebut ke pemerintah pusat, melalui Jussuf Kalla, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Bahkan, beberapa hari setelah kejadian, Wapres langsung meninjau Pasa Ateh dan juga segera berkoordinasi dengan mentri terkait untuk percepatan penanganannya.

Kerja keras itu akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah pusat bersedia membantu pembangunan kembali Pasa Ateh dengan menggunakan dana APBN sebesar Rp 292 milyar. Oktober 2018, peletakan batu pertama pembangunan kembali Pasa Ateh dilaksanakan dan setelah berjalan satu tahun, Pasa Ateh dengan empat lantai ditambah satu basement itu selesai 100 persen.

Rencananya, diawal tahun 2020, untuk operasional Pasa Ateh dapat dilakukan. Namun, tertunda, karena bencana non alam covid-19. Akhirnya, Kamis, 18 Juni 2020, proses peresmian Pasa Ateh dapat dilaksanakan, meskipun secara virtual.

Direktur Bina Penataan Bangunan, Kementrian PUPR, Diana Kusumastuti, dalam kesempatan itu, membacakan pidato Dirjen Cipta Karya, Danis Hidayat Sumadilaga. Ia menyampaikan, kebakaran Pasa Ateh akhir Oktober 2017 lalu, memang jadi perhatian pemerintah pusat. Sehingga Wapres langsung meninjau lokasi dan kemudian segera melakukan pembahasan untuk tahapan rehabilitasi.


"Pembangunan Pasa Ateh ini, menggunakan dana pusat bersamaan dengan sejumlah pembangunan lainnya di Indonesia. Pekerjaan dimulai sejak Agustus 2018 dan selesai Desember 2019 dengan sistem multiyears," ujarnya.

Bangunan Pasa Ateh, lanjut Diana, dibangun dengan konsep green building yang ramah lingkungan. Untuk toko di Pasa Ateh berjumlah 835 petak, 811 merupakan kios dan 24 food court.

Luas bangunan Pasa Ateh ini mencapai 39.729 m², dengan fasilitas tambahan berupa area parkir pada bagian basement, untuk kendaraan roda empat dan dua, toilet umum dan difable, mushalla, nursery room, area food court, area terbuka hijau, lift, eskalator dan sarana proteksi kebakaran aktif.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyampaikan, terima kasih atas perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat sehingga Pasa Ateh dapat kembali berdiri kokoh di pusat kota dan desainnya pun menyatu dengan ikon Bukittinggi, Jam Gadang. Dengan adanya Pasa Ateh, ekonomi masyarakat dapat digerakkan kembali, apalagi setelah ditimpa musibah non alam covid-19.


" Tanggal 22 Oktober 2018, Pasa Ateh dibangun kembali dan selesai Desember 2019. Saat ini bangunan Pasa Ateh telah berdiri megah. Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Bukittinggi, mengucapkan terima kasih pada Menteri PUPR yang telah membangun kembali Pasa Ateh ini. Mulai dari penganggaran hingga berdiri kokoh saat ini. Terkhusus kami ucapkan kepada mantan Wakil Presiden RI, H.Jussuf Kalla, yang langsung meninjau Pasa Ateh setelah kebakaran dan langsung mengarahkan Kementrian PUPR untuk pembangunan kembali. Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat terhadap perhatian kepada Bukittinggi. Kami sadar, pembangunan Pasa Ateh tidak dapat dilaksanakan dengan dana APBD Bukittinggi," ujar Ramlan.

Wako juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumbar yang juga bergerak cepat membantu Pemko Bukittinggi. Bantuan juga datang dari berbagai pihak, BUMN dan BUMD serta sejumlah organisasi. Terima kasih juga disampaikan pada PT. Abripaya yang telah melaksanakan pembangunan dengan maksimal, sesuai perencanaan.

"Kami akan kelola Pasa Ateh dengan sebaik-baiknya sesuai aturan dari kementrian. Nantinya juga dianggarkan dana sebesar Rp 6 milyar per tahun untuk pemeliharan Pasa Ateh. Kemudian, untuk penempatan pedagang diprioritaskan kepada pedagang yang memiliki hak sewa. Nanti kita gunakan sistem sewa murni. Jumlahnya dalam proses pertimbangan dari hasl hitungan KPKNL," ujar Wako.

Dengan kembali beroperasinya Pasa Ateh, InsyaAllah, ekonomi warga dapat kembali ditingkatkan, karena Pasa Ateh menjadi salah satu ikon wisata belanja di Bukittinggi dan Sumbar yang saat ini, desainnya menyatu dengan Jam Gadang.

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan Jussuf Kalla, yang memberikan perhatian dan dukungan kepada Sumbar, khususnya Kota Bukittinggi. Ini adalah suatu kebanggaan bagi Bukittinggi dan masyarakat Minangkabau. Sekarang Pasa Ateh telah dibangun kembali, menjadi kebanggaan bagi warga semua.


"Pasa Ateh menjadi destinasi wisata belanja yang berhadapan dengan Jam Gadang. Saat kebakaran, semua terpukul, namun kepedulian pemerintah pusat, semua dapat terobati dan sekarang Pasa Ateh selesai dibangun dan segera dapat dinikmati masyarakat dan pengunjung. Karena Pasa Ateh dan Jam Gadang ikonnya Kota Bukittinggi," sebut Irwan Prayitno.

Ditambahkan,pedagang diharapkan dapat mengikuti aturan dari Pemerintah Kota Bukittinggi. Silahkan ditempati seperti semula, tolong dijaga bersama, tetap ikuti atruan yang dibuat Pemko Bukittinggi serta jalankan protokol covid-19.

Sementara Menteri PUPR RI, M. Basoeki Hadimoeljono, diwakili Wamen, Jhon Wempi Wetipo, menyampaikan, Pasa Ateh menjadi tonggak penggerak ekonomi masyarakat Kota Bukittinggi dan memiliki sejarah yang cukup panjang.


"Pasa Ateh sempat mengalami beberapa kali musibah kebakaran. Pasca musibah. Setelah kebakaran terakhir pada Oktober 2017 lalu, Kementrian PUPR mendapat instruksi dari mantan Wapres Jussuf Kalla untuk pembangunan kembali. Semua berjalan lancar sampai saat ini," ujarnya.

Setelah dibangun kembali, Pasa Ateh dapat menampung 835 kios. Pasa Ateh didesain dengan konsep green building, sehingga nyaman untuk seluruh kalangan dan ramah lingkungan.

"Pedagang nantinya wajib menjalankan protokol covid-19, agar pasar tidak menjadi episentrum penyebaran covid-19. Kami juga apresiasi terhadap pemerintah provinsi Sumbar dan pemerintah Kota Bukittinggi yang konsentrasi mengawal pembangunan Pasa Ateh. Selamat beraktifitas di Pasa Ateh," tegasnya.



Dalam peresmian virtual Pasa Ateh, juga dilakukan langsung penandatanganan penyerahan pengelolaan Pasa Ateh kepada pemerintah Kota Bukittinggi. Perwako akan segera disiapkan untuk pengelolaan Pasa Ateh ini.

(Ophik)

Tuesday, June 9, 2020

Operasional Pasa Ateh Tunggu Jadwal Mentri PU

Bukittinggi, KABA12.com --- Dalam beberapa hari kedepan, Pasa Ateh akan diresmikan. Kementrian PU pusat telah memberikan sinyal peresmian Pasa Ateh dalam beberapa hari kedepan. Tinggal menunggu jadwal dari Mentri PU untuk meresmikannya.

Demikian ungkap Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, saat memimpin rapat persiapan peresmian Pasa Ateh, Selasa (09/06) di Aula Balaikota Bukittinggi. Rapat juga dihadiri Wakil Wali Kota, Forkopimda, Sekda, Ketua LKAAM, SKPD terkait serta perbankan.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, melanjutkan, peresmian Pasa Ateh yang bersejarah ini akan dilakukan secara daring lewat aplikasi Zoom. Menteri PU akan memberikan sambutan secara virtual dari Jakarta dan dilanjutkan dengan penekanan tombol dari Pasa Ateh Bukittinggi.

Dalam kesempatan itu, Wako juga memaparkan kilas balik perjalanan panjang pembangunan Pasa Ateh setelah terbakar. Karena, sebelum pandemi covid-19, Pasa Ateh sudah siap diserahterimakan dari pusat. Namun karena musibah non alam ini, pemerintah pusat memutuskan untuk menunda serah terima Pasa Ateh.

Kepada peserta rapat Wako menegaskan kembali, dari 800 kios lebih yang disediakan kepada pedagang yang benar-benar untuk berjualan dengan perjanjian sewa menyewa.

 "Jika nantinya kedapatan pedagang yang memegang hak sewa menyewakan kepada orang lain, maka perjanjian sewa menyewa akan dicabut. Termasuk jika kedapatan perjanjian sewa menyewa dijadikan agunan kepada perbankan," tegasnya.

Setelah peresmian dalam minggu ini, dilanjutkan dengan pelaksaan lotting posisi dari pedagang tersebut, sesuai dengan jenis dagangan masing-masing.

Wali Kota menginginkan pedagang kaki lima dapat masuk ke Pasa Ateh sehingga lebih tertata rapi, khusus untuk food court akan diisi oleh makanan tradisonal.

(Ophik)
BPN Serahkan 7 Sertifkat Tanah Jalan Menuju DPRD

Bukittinggi, KABA12.com --- Tujuh sertifikat tanah untuk jalan akses ke perencanaan Gedung DPRD Bukittinggi di kawasan Manggih Gantiag, diserahkan kepada Pemko Bukittinggi. Kepala Badan Pertanahan Kota Bukittinggi Yulizar Yakub langsung menyerahkan ketujuh sertifikat tanah itu kepada Wali Kotta Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Selasa (09/06) di Ruang Kerja Walikota.

Kepala BPN Bukittinggi, Yulizar Yakub, menjelaskan, tujuh sertifikat tanah yang diserahkan berlokasi di Kelurahan Manggis Gantiang di Gantiang dan termasuk salah satunya tanah Yayasan Penderita Anak Cacat (YPAC).

"Kami dari BPN telah serahkan sertifikat tanah, yang rencananya akan dijadikan jalan akses ke menuju perencanaan gedung DPRD di Manggis Gantiang. Ada tujuh sertifikat, termasuk YPAC yang dilegalisasi asetnya," jelasnya.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyambut baik telah selesainya proses legalisasi terkait sertifikat tanah untuk jalan akses ke perencanaan Gedung DPRD di Manggis Gantiang. Menurutnya, legalitas tanah saat ini sangat diperlukan. Jangan sampai tumpang tindih dengan kepemilikan tanah-tanah milik masyarakat.

"Dengan telah legal nya aset Pemko berupa tanah akses jalan ke perencanaan Gedung DPRD itu, tentu akan mendukung proses pembangunan Gedung DPRD nantinya," ujar Ramlan singkat.

(Ophik)
Data Covid-19 di Agam 18 Positif - 2 Pasien Masih Dirawat
566 Jalani Swab Test Seluruhnya Negatif

Lubukbasung, kaba12.com --- Kabupaten Agam mencatat kemajuan tidak ada penambahan pasien baru terinfeksi covid-19 sejak 11 hari terakhir. Sesuai data yang ada, tercatat sebanyak 16 orang pasien dari total 18 warga Agam yang dinyatakan positif terpapar virus corona sudah dinyatakan pulih dan sudah kembali ke rumah masing-masing.

Data yang diperoleh kaba12.com dari Khasman Zaini, juru bicara gugus tugas percepatan penanganan covid-19 (GTP2 Covid-19) Agam, dari 18 warga Agam yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona itu, sudah 16 sembuh dan 2 lainnya masih menjalani perawatan.

kaba12.com, menyarikan data terkait dengan 18 pasien yang positif terpapar, termasuk hasil tracking yang dilakukan tim GTP2 Covid-19 Agam yang seluruhnya dinyatakan negative, dengan total hasil tracking level 1 sebanyak 391 orang  dan  tracking level 2 yang dilakukan tim gabungan mencapai 175 orang, seluruhnya dinyatakan negative setelah menjalani 2 kali tes swab.

Untuk menyamarkan identitas pasien karena hingga kini, regulasi yang pasti terkait dengan penyebutan nama termasuk upaya pemulihan nama pasien yang sebelumnya terinfeksi covid-19 dimata public masih belum jelas, sehingga kaba12.com, sengaja menyebut data pasien dengan sebutan Pasien urutan tanggal dirawat dirumah sakit. Berikut ulasanya :

Sesuai data yang diperoleh kaba12.com, kabupaten Agam mulai dinyatakan masuk dalam zona merah covid-19 di Sumbar setelah Pasien 1 asal Padang Tarok, Baso dinyatakan positif terpapar covid19 dan menjalani perawatan di RSAMN Bukittinggi sampai tanggal 15 Mei. Dari Pasien 01 dilakukan tracking sebanuak 8 orang.

Kemudian, Pasien 02 juga asal Padang Tarok, Baso yang menjalani perawatan di RSAM Bukittinggi mulai tanggal 1 Mei sampai tanggal 28 Mei dengan tracking level 2 sebanak 10 orang. Warga terpapar covid19 di Agam bertambah menjadi 3 orang, setelah Pasien 03 asal Baso masuk ke RSAM Bukittinggi tanggal 2 Mei dan dinyatakan sembuh tanggal 16 Mei, dengan tracking level 1 sebanyak 108 orang.

Trend penambahan warga terinfeksi covid-19 berlanjut di kabupaten Agam dengan dirawatnya Pasien 04 asal Biaro, Ampek Angkek di RSAM Bukittinggi tanggal 5 Mei dan baru dinyatakan sembuh tanggal 8 Juni 2020 yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri di kediamannya. Dari Pasien 04, dilakukan tracking level 2 sebanyak 7 orang.

Penambahan warga terpapar covid-19 di Agam terus berlanjut dengan terpaparnya para tenaga kesehatan di kabupaten Agam yang sebelumnya terlibat dalam proses tracking dan tracing terhadap para pasien yang sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi covid-19.

Dari data yang diperoleh, 4 petugas puskesmas Baso secara bersamaan dinyatakan positif terpapar covid-19 dan seluruhnya menjalani perawatan di Diklat Padang Besi, Padang, mulai tanggal 6 Mei  masing-masing Pasien 05, dengan tracking level 2 sebanyak 4 orang, Pasien 06 dengan racking level 2 sebanyak 5 orang,  Pasien 07 dengan tracking level 2 sebanuak 10 orang, Pasien 08 dnegan tracking level 2 sebanyak 2 orang dan Pasien 09, petugas puskesmas Lubukbasung dengan tracking level 1 sebanyak 121 orang. Seluruhnya sudah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah masing-masing tanggal 20 Mei lalu.

Trend terpaparnya petugas kesehatan di kabupaten Agam berlanjut dengan penambahan 4 pasien lagi yang dinyatakan positif terpapar covid-19, 3 petugas puskesmas Baso dan 1 petugas puskesmas Lasi  yang seluruhnya menjalani perawatan di Diklat Padang Besi tanggal 7 Mei, masing-masing Pasien 10 dengan tracking level 2 sebanak 3 orang, Pasien 11 tidak ada data tracking, Pasien 12 tidak ada data tracking, dan Pasien 13 dengan tracking level 2 sebanyak 66 orang, seluruhnya sudah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah masing-masing tanggal 20 Mei lalu.

Penambahan petugas kesehatan yang terpapar covid-19 berlanjut dengan masuknya Pasien 14 asal puskesmas Lubukbasung tanggal 9 Mei ke Diklat Padang Besi, dari pasien ini tercatat sebanyak 15 orang menjalani tes hasil tracking level 2. Pasien 14 dinyatakan sembuh tanggal 26 Mei lalu.

Kemudian 1 lagi petugas kesehatan terinfeksi covid-19, yakni Pasien 15 yan bertugas di RSUD Lubukbasung dan menjalani perawatan di Diklat Padang Besi mulai tanggal 13 Mei dan dinyatakan sembuh tanggal 28 Mei lalu, dengan tracking level 2 sebanyak 52 orang.

Pada hari yang sama, dua warga Agam masing-masing Pasien 16 asal Biaro, Ampek Angkek yang menjalani perawatan di RSAM Bukittinggi dan berhasil sembuh tanggal 28 Mei, dengan tracking level 1 sebanyak 1 orang.

Tanggal bersamaan, 13 Mei juga terjadi penambahan warga Agam positif terinfeksi covid-19 yakni Pasien 17 asal Salo, Baso yang hingga kini masih menjalani perawatan di Diklat Padang Besi dengan tracking level 1 sebanyak 3 orang, serta Pasien 18 yang dirawat sejak tanggal 30 Mei lalu di RSAM Bukittinggi hingga saat ini, dengan tracking level 1 sebanyak 6 orang dan level 2 sebanyak 1 orang.

“ Saat ini dua pasien masih menjalani perawatan, mudah-mudahan keduanya bisa segera pulih, “ jelas Khasman Zaini.

Sementara terkait dengan hasil tracking dan pemeriksaan swab yang dilakukan, dari total tracking level 1 sebanyak 391 orang termasuk 144 orang yang pernah kontak dengan kasus positif dari daerah lain,  dan tracking level 2 sebanyak 175 orang, hasil tes swab yang dilakukan dinyatakan negative.

HARMEN
16 Warga Agam Dinyatakan Pulih, 11 Hari Terakhir Tidak Ada Penambahan Positif Covid-19

Lubukbasung, kaba12.com --- Sejak 11 hari terakhir, Kabupaten Agam catatkan tidak ada penambahan warga yang dinyatakan positif terpapar virus corona termasuk dalam serangkaian tracking yang dilakukan terhadap warga lain yang terkontak langsung dengan pasien yang dinyatakan positif.
Saat ini, dari total 18 warga yang dinyatakan positif terpapar covid19, kabupaten Agam masih menyisakan dua pasien yang masih dalam perawatan di rumah sakit masing-masing Pasien 17 asal Salo, Baso yang dirawat di Diklat Padang Besi sejak tanggal 13 Mei lalu dan Pasien 18 asal IV Koto yang dirawat di RSAM Bukittinggi yang dirawat sejak tanggal 20 Mei lalu.

Dijelaskan Khasman Zaini, total 18 warga Agam yang dinyatakan positif terpapar covid-19, seluruhnya terjadi di bulan Mei, mulai tanggal 1 Mei sampai 30 Mei yang diawali dengan Pasien 01 asal Padang Tarok, Baso yang diidentifikasi terpapar di Payakumbuh dan kini sudah dinyatakan sembuh.

Sementara pasien terakhir yakni Pasien 18, teridentifikasi positif terpapar covid-19 tanggal 30 Mei 2020 asal kecamatan IV Koto yang kini masih menjalani perawatan di RSAM Bukittinggi.

Ditambahkan, dalam 11 hari terakhir, sesuai tanggal Pasien 18 masuk rumah sakit, 30 Mei lalu, hingga 10 Juni ini, tidak ada penambahan warga yang terpapar virus corona, “ kita mendoakan semoga 2 pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit bisa segera pulih dan kembali pulang ke rumah masing-masing. Mudah-mudahan tidak ada lagi penambahan pasien positif covid-19 setelah memasuki new normal produktif saat ini, “ ulas Khasman Zaini.

HARMEN

Bahas New Normal Produktif 
Komisi IV DPRD Agam Gelar Raker 


Lubukbasung, kaba12.com --- Bahas penerapan tatanan normal baru produktif yang diberlakukan di kabupaten Agam, terhitung mulai tanggal 8 Juni 2020 sesuai Peraturan Bupati Agam Noor 37 tahun 2020, Komisi IV DPRD Agam gelar rapat dengan mitra kerja pemerintah di aula utama kantor DPRD Agam Selasa,(9.6).

Raker yang dipimpin ketua komisi IV DPRD Agam Erdinal didampingi wakil ketua komisi Yopi Eka Putra, dihadiri para anggota masing-masing Edward, Salman Linover, Asnidar, AR.Yutinof, Gema Syahputra dan Suhermi itu, menghadirkan mitra kerja komisi IV dari unsur RSUD Lubukbasung dan Dinas Kesehatan Kabupaten Agam.

Raker dengan mitra kerja itu, menurut Erdinal seperti disampaikan Hasneril, Kasubag.Humas-Protokol Sekretariat DPRD Agam, membahas hal-hal yang berkaitan dengan langkah penanganan secara medis dan kesehatan terkait dengan penerapan tatanan normal baru produktif dan aman covid-19 yang dicanangkan bupati Agam tersebut.

Selain meminta uraian dengan terkait dengan normal, jajaran komisi IV DPRD Agam juga mempertanyakan kondisi 3 pasien positif terpapar covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit dari total 18 orang warga Agam yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona itu.

“ Kami meminta detail langkah penanganan yang sudah dilakukan jajaran Dinkes Agam, termasuk RSUD Lubukbasung terkait dengan para warga Agam yang sebelumnya dinyatakan positif terpapar covid-19 termasuk langkah-langkah yang dilakukan terkait dengan penerapan new normal saat ini, “jelas Erdinal.

Jajaran komisi IV DPRD Agam itu juga mempertanyakan berbagai masalah dan kendala yang dihadapi para petugas kesehatan di lapangan, termasuk kemungkinan kurangnya APD serta peralatan medis lain yang dibutuhkan untuk penanganan warga terdampak covid-19.

Disisi lain, secara khusus diharapkan unsur pimpinan komisi IV DPRD Agam, jajaran kesehatan di kabupaten Agam bisa lebih optimal mengawasi dan menerapkan protokol penanganan covid-19, sehingga upaya memutus rantai penyebaran pandemic covid-19 itu betul-betul optimal dilakukan.

“ Kita berharap, pandemic covid-19 bisa segera diatasi, sehingga aktivitas masyarakat betul-betul bisa berjalan dengan normal, “ ulas Erdinal, ketua komisi IV DPRD Agam itu lagi.

HARMEN