Pergeseran lokasi langsung dikoordinasikan melalui rapat pemda dengan Kemenang dan BMKG Padang Panjang. Pertemuan itu dilaksanakan di ruang kerja walikota, Senin (29/01).
"Sesuai hasil koordinasi dengan Kementrian Agama, untuk kota Bukittinggi kita akan adakan Shalat Khusuf di Mesjid Agung Tangah Sawah. Untuk itu kami himbau kepada masyarakat kota, mari bersama-sama kita ikuti dan laksanakan Shalat Khusuf yang disunatkan ketika terjadi gerhana," jelasnya.
Kakan Kemenag Bukittinggi, Abrar Munanda menjelaskan pindahnya lokasi pelaksanaan Shalat dari Pelataran Jam Gadang ke Mesjid Agung karena merujuk kepada pelaksanaan Shalat Gerhana oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini juga menjadi hasil pembahasan antara Kemenag Bukittinggi dengan MUI Sumbar dan MUI Bukittinggi.
"Kita hanya mencari yang paling afdhalnya saja. Setelah koordinasi dengan MUI Sumbar dan MUI Bukittinggi, ternyata memang pada zaman Nabi, Rasulullah melaksanakan Shalat Gerhana di Mesjid. Alhamdulillah setelah dikoordinasikan pemko siap mengakomodir pelaksanaan shalat Khusuf dipusatkan di Mesjid Agung Tengah Sawah. Selain itu kita himbau juga pelaksanaan shalat di setiap Mesjid kota Bukittinggi," jelasnya.
Shalat gerhana akan dilaksanakan setelah Shalat Maghrib. Karena secara ilmiahnya pun, ketika masuk Shalat Maghrib proses gerhana pun telah terjadi. Sehingga pada Rabu 31 Januari mendatang, dijadwalkan untuk shalat magrib berjamaah dilanjutkan dengan shalat Gerhana, kemudian Khutbah dan ditutup dengan shalat isya. Setelah itu dilakukan pengamatan bersama dengan BMKG Padang Panjang di pelataran Jam Gadang.
(Ophik)
No comments:
Post a Comment