Thursday, November 22, 2018

BPBD Agam Target Lima Kecamatan Jadi Prioritas Inovasi TRC-PB

Lubukbasung, KABA12.com --- Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam membuat terobosan baru (inovasi) yaitunya, pembentukan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Kecamatan/Nagaei (TRC-PB). 

Inovasi tersebut masuk dalam Laboratorium Inovasi Daerah Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia yang telah dilaunching, Rabu (21/11) kamerin.

Menjalankan program inovasi itu secara maraton, Tim BPBD Agam sejak Senin (19/11) lalu hingga Sabtu (24/11) depan, melakukan upaya peningkatan kapasitas Kelompok Siaga Bencana (KSB) nagari yang nantinya akan dipilih sebagai TRC-PB Kecamatan. Mulai dari Kecamatan Ampeknagari, Matua, Palembayan, Malalak dan Palpuah.

"Sebagai langkah awal, inovasi ini kita prioritaskan pada 5 kecamatan. Jadi, sebelum kita membentuk TRC-PB Kecamatan, terlebih dahulu SDM yang akan dilantik dibekali dengan serangkain materi dalam penanggulangan bencana," ujar Kalaksa BPBD Agam melalui Kabid PK, Yunaidi, Kamis (22/11).

Dia mengatakan, peningkatan kapasitas bagi pengurus KSB nagari bertujuan untuk membangun budaya siaga bencana demi terciptanya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

"Bila terjadi bencana diharapkan anggota kelompok siaga bencana dapat lebih awal mengetahui dan mengambil sikap pelaksanaan penanggulangan bencana. Bila perlu anggota KSB sebagai tim reaksi cepat lebih awal melaksanakan penanganan di lokasi kejadian," jelasnya.

Yunaidi menambahkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Agam. Karena dalam pelaksanaan penanggulangan bencana, TRC-PB juga diharapkan mampu memberikan penanganan penyelamatan saat bencana dan tanggap darurat kepada masyarakat.

Hal itupun mendapat respon positif dari warga yang mengikuti pelatihan. Seperti yang diungkapkan Arye Novri Adrian, salah satu anggota KSB yang juga Walijorong Batubaselo Nagari Matuahilia.

"Pelatihan penanggulangan kebencanaan seperti ini sangat diperlukan, jangan sampai saat terjadi bencana kita sibuk mencari orang yang akan ditugaskan, lebih baik bekali diri terlebih dahulu agar dikemudian saat terjadi bencana dapat membantu warga lainnya. Ibarat pepatah, malantai sabalum luluih,  bak maubek sabalum sakik," sebutnya.

(Jaswit)

No comments:

Post a Comment