Friday, July 10, 2020

PPDB SD-SMP Seluruh Pelajar Tertampung di Negeri, SMA Setelah Tahap 1 Masih Tersisa 200 Kuota


Bukittinggi, KABA12.com --- DPRD Kota Bukittinggi gelar ralat kerja dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi dan Dinas Pendidikan Wilayah Sumba I, untuk membahas proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Pertemuan yang juga dihadiri oleh beberapa Kepala SMAN yang ada di Bukittinggi itu, dilaksanakan di Gedung DPRD, Jumat (10/07).

Kadisdikbud Bukittinggi, Melfi Abra, menjelaskan, PPDB dilaksanakan atas dasar Peraturan Mendikbud nomor 44 tahun 2019 tentang PPDB. Untuk SMA SMK juga diatur dengan Pergub, sedangkan TK SD SMP diatur dengan Perwako.

Ada empat, sistem PPDB, pertama, sistem zonasi, permberlakuan dimana KK calon siswa berada dengan kuota 75 persen. Sistem perpindahan orang tua karena bekerja 5 persen.

Sistem afirmasi diperuntukkan bagi mereka yang tergolong memiliki keterbatasan dalam ekonomi, sebesar 20 persen. Sistem pemenuhan kuota bagi mereka yang berprestasi.

"Hingga saat ini, untuk sudah 2200 anak SD yang telah terdaftar di 48 SD negeri yang ada. Selanjutnya, untuk tingkat SMP, telah mendaftar ulang sebanyak 1500 lebih dan masih bersisa 300 kursi, karena daya tampung SMP kita 1888 kursi. Intinya seluruh pelajar kita tertampung di SMP Negeri," jelasnya.

Sementara itu, Kacabdin Pendidikan Wilayah I Sumbar, Mardison, menjelaskan, sistem PPDB SMA negeri dilaksanakan dengan sistem online penuh.

Ada tiga tahap yang dilaksanakan. Tahap 1 dengan kuota 70 persen dengan rincian, sistem zonasi jarak terdekat ke sekolah sebesar 50 persen, sistem afirmasi 15 persen dan sistem perpindahan orang tua 5 persen.

Untuk SMAN 1 Bukittinggi, tersedia 386 kursi, untuk tahap 1 (zonasi) dengan rentang jarak rumah ke sekolah maksimal 0,67 km, dibuka peluang untuk 270 orang. Dari hasil yang ada, diterima 259 orang.

"Artinya masih ada tersisa 11 bangku kosong yang didapat dari tahap 1 yang kuotanya 70 persen," jelasnya.

Untuk SMAN 2 Bukittinggi, tersedia 320 kursi, untuk tahap 1 (zonasi) dengan rentang jarak rumah ke sekolah maksimal 0,73 km, dibuka peluang untuk 224 orang. Dari hasil yang ada, diterima 195 orang. "Artinya masih ada tersisa 29 bangku kosong yang didapat dari tahap 1 yang kuotanya 70 persen," jelasnya.

Untuk SMAN 3 Bukittinggi, tersedia 282 kursi, untuk tahap 1 (zonasi) dengan rentang jarak rumah ke sekolah maksimal 0,57 km, dibuka peluang untuk 197 orang. Dari hasil yang ada, diterima 178 orang.

"Artinya masih ada tersisa 19 bangku kosong yang didapat dari tahap 1 yang kuotanya 70 persen," jelasnya.

Untuk SMAN 4 Bukittinggi, tersedia 350 kursi, untuk tahap 1 (zonasi) dengan rentang jarak rumah ke sekolah maksimal 338 km, dibuka peluang untuk 245 orang. Dari hasil yang ada, diterima 156 orang.

"Artinya masih ada tersisa 89 bangku kosong yang didapat dari tahap 1 yang kuotanya 70 persen, belum lagi tahap 2 yang masih bisa dimanfaatkan calon pelajar," jelasnya.

Untuk SMAN 5 Bukittinggi, tersedia 419 kursi, untuk tahap 1 (zonasi) dengan rentang jarak rumah ke sekolah maksimal 1,8 km, dibuka peluang untuk 293 orang. Dari hasil yang ada, diterima 241 orang. "Artinya masih ada tersisa 52 bangku kosong yang didapat dari tahap 1 yang kuotanya 70 persen," jelasnya.

Secara keseluruhan tahap 1, hasilnya diumumkan 9 Juli kemarin. Dari hasil tahap 1 untuk kuota 70 persen itu, masih ada peluang sekitar untuk 200 pelajar lagi yang bisa diraih pada tahap 2. Tapi tetap menggunakan sistem jarak yang berlaku dan kuota di masing- masing sekolah.

Sementara untuk 30 persen lainnya dari jalur prestasi akademik, non akademik dan tahfiz, masih berlanjut sampai saat ini. Namun diprediksi dengan sistem prestasi itu, akan banyak kursi dan kesempatan lagi bagi pelajar untuk masuk SMA negeri di Bukittinggi ini pada tahap 2 yang akan dibuka tanggal 12-13 Juli mendatang.

Wakil Ketua DPRD Bukittinggi, Nur Hasra, mengapresiasi penjelasan dari pihak Dinas Pendidikan Sumbar dan Disdikbud Bukittinggi serta masukan dan pertanyaan dari Anggota DPRD yang hadir dalam rapat itu. Sehingga apa yang menjadi persoalan di tengah masyarakat dapat diberikan penjelasan secara baik.

"Intinya hasil pengumuman kemarin itu, baru tahap 1. Masih ada 200 kursi lagi yang bisa diambil oleh calon pelajar pada tahap 2 tanggal 12-13 Juli mendatang, sesuai sisa kuota dan jarak yang berlaku di masing- masing sekolah. Apalagi nanti setrlah dua hari ini, hasil jalur prestasi sudah keluar. Tentu akan bertambah lagi peluang bagi yang belum mendapatkan kursi pada tahp 1," jelasnya.

Sesuai arahan Dinas Pendidikan Sumbar, untuk mengetahui atau mengukur jarak pasti dari tempat domisi ke sekolah tujuan, menggunakan aplikasi google map satelit, bukan google map yang jalan menuju lokasi.

"Untuk mengetahui jarak itu, dipersilahkan warga untuk menanyakan langsung ke sekolah dan akan dibantu oleh pihak sekolah untuk mencari jarak itu," jelasnya.

(Ophik)

No comments:

Post a Comment